Hujan telah reda : Puisi Acep Zamzam Noor

Acep Zamzam Noor (Pengarang)

Periuk

Wilson Nadeak (Pengarang)

Bukan milik kita

Wilson Nadeak (Pengarang)

Sajak buat Judith : Puisi Acep Zamzam Noor

Acep Zamzam Noor (Pengarang)

Berita

Wilson Nadeak (Pengarang)

Siapa menabur angin.. "Dikeroyok" wartawan

Soemitro dkk undurkan diri bila ada mahasiswa ditembak

Kumpulan puisi karya Dea Anugrah

Dea Anugrah (Pengarang)

Kasidah kekosongan : Puisi Acep Zamzam Noor

Acep Zamzam Noor (Pengarang)

Petisi keadilan dari Bandung untuk Presiden

Artis

Wilson Nadeak (Pengarang)

Kelaparan dan pelajaran bagi para politikus

Dengan tanganku ia akan kuantar

M. Poppy Donggo Hutagalung (Pengarang)

Widjojo dan Emil rebut hati

Investigasi perasaan : Pengakuan Soegiarso "Saya gunakan logika hanya 5 persen saja dan feeling 95 persen"

Duda (16-21)

Wilson Nadeak (Pengarang)

Helmi sediakan bukti & saksi buat jaksa agung

Hati ibu

M. Poppy Donggo Hutagalung (Pengarang)

Duda (11-15)

Wilson Nadeak (Pengarang)

Surat kaleng untuk Soegiarso

Kesenian dan politik

Acep Zamzam Noor (Pengarang)

Suku bunga tabungan dinaikkan menjadi 1%

Mengejar bayang-bayang (bagian 23) : Cerbung karya De Gayo's

de Gayo's (Pengarang)

Ketika Neng Peking menggiring godi

Acep Zamzam Noor (Pengarang)

Mengejar bayang-bayang (bagian 21) : Cerbung karya De Gayo's

de Gayo's (Pengarang)

Menpen Boediardjo : MM & "aksi pelajar 70" tidak ditunggangi

Duda (6-10)

Wilson Nadeak (Pengarang)

Mengejar bayang-bayang (bagian 19) : Cerbung karya De Gayo's

de Gayo's (Pengarang)

"Siapa menabur angin", tidak akan dilarang

Hidayah bernama kolaborasi

Acep Zamzam Noor (Pengarang)

Mengejar bayang-bayang (bagian 16-17) : Cerbung karya De Gayo's

de Gayo's (Pengarang)

Di tepi danau

Wilson Nadeak (Pengarang)