RALINE AMARA FRISTANTI
5 bulan yang lalu
November ceria bersama Baca Jakarta,baca buku yang nyenengin diri sendiri Cerita Pengantar Tidur (Hewan - hewan dalam Al Qur'an) yang isinya bermacam macam cerita halaman bukunya ga tebal tapi judul ceritanya bermacam - macam dan menarik dan jadi semangat untuk membacanya.
Diandra Anindya Putri
5 bulan yang lalu
cerita yang menyenangkan seperti cerita dongeng atau cerita cerita tentang binatang
ANDINA MUTIARA FEBRIANI
5 bulan yang lalu
Hari ini aku membaca berjudul " Tiga rumah ajaib "
Sovia Agustina Djs.
5 bulan yang lalu
Hari ini saya membaca buku "Hutan Sahabat Kita" , buku seri Hutan dari WWF Indonesia.
Bukunya asyik dan menyenangkan buat dibaca. Dibalut dengan cerita tapi sangat informatif dan dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik.
Isinya tentang perjalanan seorang anak yang mengikuti ayahnya yang ahli biologi meneliti tumbuhan dan satwa di Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK), Kalimantan Barat.
Serasa ikut mengalami perjalanan dan petualangan dari tokoh cerita. Wawasan saya juga bertambah tentang hutan dan aneka satwa dan tumbuhan di dalamnya.
Hafiizaha allya rahmawati
5 bulan yang lalu
Buku yang saat ini sedang saya membaca adalah dongeng yang berjudul Pelajaran Bagi Si Serakah. Dongeng ini bercerita tentang Dokoh, seekor kera berteman dengan seekor kura-kura, Penyun namanya. Diseberang sungai, Dokoh melihat buah mangga, dia mengajak Penyun menyeberangi sungai untuk mendapatkan buah mangga. Dokoh naik ke punggung penyun, dan merekapun sampai di tujuan, di pohon mangga seberang sungai. Dokoh lantas naik ke pohon mangga untuk menyantap sendiri buah mangga, sedangkan Penyun dibiarkan menunggu di bawah pohon. Penyun merasa dibodohi, karena dia tidak mendapatkan bagian sedikitpun, saat meminta bagiannya, Dokoh pura-pura tidak mendengar dan naik ke dahan pohon lebih tinggi lagi. Penyun punya cara jitu untuk membalas keserakahan Dokoh, dia berteriak dan lari ke sungai, “Pemilik kebun datang, lari..!!”, Penyun berenang di tengah sungai, dan Dokoh pun berlari mengejar. Ditengah sungai, Penyun membalikkan badan, dan hampir tenggelam, pura-pura kehabisan tenaga, dan Dokohpun tenggelam karena Penyun sudah tidak kuat lagi menahan beban. Dengan susah payah Dokoh berenang ke pinggir sungai, dia pun muntah, mengeluarkan semua buah mangga yang mengisi perutnya.
Penyun pun menyindir, isi perutnya keluar semua, karena perut Dokoh terlalu penuh, dan tidak mau berbagi buah mangga.
RIDWAN GUMELAR
5 bulan yang lalu
Halo...nama saya Ridwan Gumelar saya sedang membaca cerita tentang "Cucing Pindah Rumah".
Di tepi taman kota, ada seekor kucing bernama Cucing yang sedang berjalan sambil menggigit tengku anaknya satu-satu. Ia melakukan itu, karena berencana pindah tempat tinggal.
Beberapa hari kemudian, Cucing pun memindahkan lagi anak-anaknya ke tempat lain. Saat diperjalanan, Cucing bertemu dengan Burung Pipit. Burung Pipit tersebut tersenyum melihat kelakuan Cucing.
Burung Pipit itu pun seketika berbicara dalam hatinya, "Ih ngapain kucing kurang kerjaan itu, setiap waktu memindahkan anak anaknya," ejeknya
"Selamat pagi datang kurang kerjaan wahai Cucing," sapa Burung Pipit.
Cucing menjawab, "Maksudnya siapa yang kurang kerjaan?"
"Kamu lah." sahut Burung Pipit sambil tersenyum mengejek.
"Emangnya kurang kerjaan bagaimana?" ujar Cucing.
"Setiap waktu selalu memindahkan anak-anakmu. Bukankah itu kurang kerjaan?"
"Kalau kamu tidak mengerti sesuatu, sebaiknya jangan bicara sembarangan," jawab Cucing dengan tegas.
Suatu hari, Burung Pipit menangis. Pasalnya, anak-anaknya hilang. Sarangnya pun kosong. Rupanya, seekor ular yang sejak seminggu lalu mengamati Burung Pipit. Ular itu pun telah menemukan sarangnya.
"Hai Pipit, kamu kenapa? teriak Cucing yang sedang bermain dengan anak-anaknya, tepat di bawah sarang Burung Pipit.
"Anak-anakku dicuri ular," jawabnya sambil menangis.
"Sekarang kamu mengerti bukan tujuan aku memindahkan anak-anakku? Kalau tempatnya tetap anak-anakku bisa hilang dimangsa musang. Carilah tempat tinggal yang lebih tersembunyi atau lebih tinggi," ujar Cucing.
Dengan kejadian tersebut, Burung Pipit pun akhirnya mengerti alasan Cucing sering memindahkan anak-anaknya ke tempat
REKAS FEBRIYAN
5 bulan yang lalu
Halo aku Rekas Febriyan
Judul:Timun Mas" (Jawa Tengah)
Pada zaman dahulu, di daerah Jawa Tengah hiduplah seorang janda. Suaminya sudah lama meninggal. Ia menginginkan seorang anak. Suatu ketika, Raksasa memberinya biji mentimun. Mentimun itu tumbuh dengan cepat dan langsung berbuah.
Warnanya emas. Ketika dibelah, di dalamnya terdapat bayi perempuan yang sangat mungil. "Saat ia berusia 17 tahun, kau harus menyerahkannya kepadaku." ucap Raksasa. Timun Mas tumbuh menjadi gadis yang cantik, Ibunya sangat sayang dan bangga.
Namun, perempuan itu sangat ketakutan dan sedih. Kini Timun Mas telah berusia 17 tahun. Tidak lama lagi ia harus menyerahkan Timun Mas kepada Raksasa. Raksasa datang untuk menagih janji. Timun Mas dan Ibunya sedih karena harus berpisah.
Tiba-tiba datanglah tujuh bidadari. Mereka memberikan tiga kantong kecil berisi garam, cabai, dan biji mentimun. "Ini akan menolongmu melawan si Raksasa," kata salah satu bidadari. "Sekarang berlarilah secepat mungkin."
Timun Mas segera berlari ke hutan. Raksasa itu hampir berhasil mengejarnya. Jarak mereka semakin dekat saja. Timun Mas segera menaburkan biji mentimun, lalu, terbentanglah kebun mentimun yang berbuah lebat. Raksasa berhenti untuk makan hingga kekenyangan.
Saat tersadar, kembali ia mengejar Timun Mas. Saat jarak Raksasa semakin dekat, Timun Mas menaburkan kantong kedua. Lalu, terbentanglah pepohonan yang berduri. Sang Raksasa kesulitan mengejar buruannya, Timun Mas.
Setelah berhasil keluar, Raksasa kembali mengejar Timun Mas. Saat jarak mereka hanya beberapa langkah, Timun Mas menaburkan kantong terakhirnya. Saat itu juga, terbentanglah lautan yang luas.
Raksasa itu tenggelam ditelan air laut. Timun Mas pun selamat. Ia kembali ke rumah dan hidup bahagia bersama ibunya. Pesan moral dari kisah ini adalah jangan putus asa saat menghadapi masalah, tetaplah berdoa dan berusaha.
Helsa Athalia
5 bulan yang lalu
Selamat pagi teman teman....
Hari ini aku membaca buku dari Let's Read yang berjudul " Sedotani Si Ratu Sampah ". Yang membuat aku senang membaca buku ini karena buku ini mengajari aku untuk peduli dengan lingkungan dan menjaga kebersihan lingkungan dimanapun kita berada. Bersih itu sehat. Adapun kisahnya sebagai berikut : di kerajaan Calajunan, sang ratunya bernama Ratu Sedotani. Ratu ini sombong, ratu Sedotani percaya bahwa manusia masih tidak peduli tentang lingkungan. Ratu ini hendak membuktikan bahwa manusia masih belum berubah dan mereka masih tidak tahu cara memisahkan plastik dari sampah yang membusuk. Guna melancarkan rencananya ratu Sedotani berangkat ke kota, ratu Sedotan menyusuri kota ,mulai dari tong sampah, selokan selokan air, pantai dan tempat-tempat yang biasa dipenuhi sampah namun tidak terdapat sampah yang berserakan. Pada akhirnya sang ratu memutuskan untuk kembali ke Calajunan karena sang ratu telah menyadari bahwa manusia sudah peduli terhadap lingkungan.
Terima kasih 🙏
Salam Literasi
@bacajakarta
@perpusjkt
Rezkyawan Shidqy
5 bulan yang lalu
Saya membaca cerita yang berjudul
Konser Menyambut Musim Kemarau pengarang Lia Leoferns
Menceritakan Pangpung yang harus memimpin konser para tonggeret yang harus di lakukan dengan sempurna dan tepat waktu.