Maulana Kevin afisena
5 bulan yang lalu
Buku yang saat ini sedang saya membaca adalah dongeng yang berjudul Pelajaran Bagi Si Serakah. Dongeng ini bercerita tentang Dokoh, seekor kera berteman dengan seekor kura-kura, Penyun namanya. Diseberang sungai, Dokoh melihat buah mangga, dia mengajak Penyun menyeberangi sungai untuk mendapatkan buah mangga. Dokoh naik ke punggung penyun, dan merekapun sampai di tujuan, di pohon mangga seberang sungai. Dokoh lantas naik ke pohon mangga untuk menyantap sendiri buah mangga, sedangkan Penyun dibiarkan menunggu di bawah pohon. Penyun merasa dibodohi, karena dia tidak mendapatkan bagian sedikitpun, saat meminta bagiannya, Dokoh pura-pura tidak mendengar dan naik ke dahan pohon lebih tinggi lagi. Penyun punya cara jitu untuk membalas keserakahan Dokoh, dia berteriak dan lari ke sungai, “Pemilik kebun datang, lari..!!”, Penyun berenang di tengah sungai, dan Dokoh pun berlari mengejar. Ditengah sungai, Penyun membalikkan badan, dan hampir tenggelam, pura-pura kehabisan tenaga, dan Dokohpun tenggelam karena Penyun sudah tidak kuat lagi menahan beban. Dengan susah payah Dokoh berenang ke pinggir sungai, dia pun muntah, mengeluarkan semua buah mangga yang mengisi perutnya.
Penyun pun menyindir, isi perutnya keluar semua, karena perut Dokoh terlalu penuh, dan tidak mau berbagi buah mangga.
Khanza azahra habibah
5 bulan yang lalu
pendidikan agama, aku seneng karna bisa bantu orang tua,semoga besar nanti aku bisa jadi kebanggaan kedua orang tuaku
APRILIA PRATIWI NURMAYANI
5 bulan yang lalu
buku yang menyenangkan itu tentang jaka tarub: Pada masa lalu hiduplah seorang pemuda bernama Jaka Tarub. Dia merupakan pemuda desa yang gemar berburu. Suatu hari, dia sedang berburu burung di tengah hutan.
Selama seharian Jaka Tarub belum menemukan burung buruan. Dia masuk hutan semakin dalam. Di tengah belantara, sayup-sayup dia mendengar suara beberapa wanita sedang berbincang.
Suara perempuan itu beradu dengan suara air gemericik. Karena penasaran, Jaka Tarub mencari sumber suara tersebut.
Betapa terkejutnya dia saat melihat ternyata ada sekelompok bidadari yang tengah mandi di telaga. Paras para bidadari itu sangatlah cantik. Kemudian timbul sebuah ide nakal.
Jaka Tarub mengambil salah satu baju milik bidadari itu. Kemudian dia kembali bersembunyi sambil membawa pakaian itu.
Menjelang sore, para bidadari itu selesai mandi. Mereka mengenakan pakaian mereka kembali dan pulang menuju langit.
Namun, ada satu bidadari yang tertinggal dan tidak ikut pulang. Sebab, dia kehilangan pakaiannya. Bak malaikat penolong, Jaka Tarub muncul meminjamkan kain kepada bidadari itu. Bidadari bernama Nawang Wulan itu lantas diajak pulang ke rumah.
Mereka berdua kemudian menikah. Nawang Wulan kini juga harus bekerja seperti layaknya manusia, seperti memasak dan mencuci.
Namun, sebagai seorang bidadari dia memiliki kesaktian. Setiap hari dia hanya memasukkan sehelai padi ke dalam periuk. Anehnya, hasilnya bisa menjadi nasi yang cukup dimakan sekeluarga.
Namun, kesaktiannya itu bisa hilang jika ada orang yang membuka periuk saat dia memasak nasi. Dia selalu berpesan kepada Jaka Tarub untuk tidak membuka periuk itu.
Syarif Haidar Ali
5 bulan yang lalu
Buku yang saat ini sedang saya membaca adalah dongeng yang berjudul Pelajaran Bagi Si Serakah. Dongeng ini bercerita tentang Dokoh, seekor kera berteman dengan seekor kura-kura, Penyun namanya. Diseberang sungai, Dokoh melihat buah mangga, dia mengajak Penyun menyeberangi sungai untuk mendapatkan buah mangga. Dokoh naik ke punggung penyun, dan merekapun sampai di tujuan, di pohon mangga seberang sungai. Dokoh lantas naik ke pohon mangga untuk menyantap sendiri buah mangga, sedangkan Penyun dibiarkan menunggu di bawah pohon. Penyun merasa dibodohi, karena dia tidak mendapatkan bagian sedikitpun, saat meminta bagiannya, Dokoh pura-pura tidak mendengar dan naik ke dahan pohon lebih tinggi lagi. Penyun punya cara jitu untuk membalas keserakahan Dokoh, dia berteriak dan lari ke sungai, “Pemilik kebun datang, lari..!!”, Penyun berenang di tengah sungai, dan Dokoh pun berlari mengejar. Ditengah sungai, Penyun membalikkan badan, dan hampir tenggelam, pura-pura kehabisan tenaga, dan Dokohpun tenggelam karena Penyun sudah tidak kuat lagi menahan beban. Dengan susah payah Dokoh berenang ke pinggir sungai, dia pun muntah, mengeluarkan semua buah mangga yang mengisi perutnya.
Penyun pun menyindir, isi perutnya keluar semua, karena perut Dokoh terlalu penuh, dan tidak mau berbagi buah mangga.
Shaqilla Qisya azzahra
5 bulan yang lalu
Judul Buku:Anjing yang rakus Seekor anjing berhasil mengambil sepotong daging dari rumah petani. Ia berlari membawa daging itu ke rumahnya." Aku akan menikmati daging lezat ini di rumahku, "pikirnya.kemudian, Anjing pun berjalan sampai akhirnya tiba di sungai. Ia harus menyeberangi sungai itu untuk kerumah nya. Ketika, lihat air sungai, anjing itu melihat seekor anjing lain di dalam air yang juga sedang menggigit potongan daging. Ia tidak tahu kalau itu adalah bayang nya sendiri. Sifat rakus si anjing membuat nya mengira potongan daging yang digigit anjing di dalam air itu lebih besar.
Virgilio Alby Widodo
5 bulan yang lalu
Buku yang saat ini sedang saya membaca adalah dongeng yang berjudul Pelajaran Bagi Si Serakah. Dongeng ini bercerita tentang Dokoh, seekor kera berteman dengan seekor kura-kura, Penyun namanya. Diseberang sungai, Dokoh melihat buah mangga, dia mengajak Penyun menyeberangi sungai untuk mendapatkan buah mangga. Dokoh naik ke punggung penyun, dan merekapun sampai di tujuan, di pohon mangga seberang sungai. Dokoh lantas naik ke pohon mangga untuk menyantap sendiri buah mangga, sedangkan Penyun dibiarkan menunggu di bawah pohon. Penyun merasa dibodohi, karena dia tidak mendapatkan bagian sedikitpun, saat meminta bagiannya, Dokoh pura-pura tidak mendengar dan naik ke dahan pohon lebih tinggi lagi. Penyun punya cara jitu untuk membalas keserakahan Dokoh, dia berteriak dan lari ke sungai, “Pemilik kebun datang, lari..!!”, Penyun berenang di tengah sungai, dan Dokoh pun berlari mengejar. Ditengah sungai, Penyun membalikkan badan, dan hampir tenggelam, pura-pura kehabisan tenaga, dan Dokohpun tenggelam karena Penyun sudah tidak kuat lagi menahan beban. Dengan susah payah Dokoh berenang ke pinggir sungai, dia pun muntah, mengeluarkan semua buah mangga yang mengisi perutnya.
Penyun pun menyindir, isi perutnya keluar semua, karena perut Dokoh terlalu penuh, dan tidak mau berbagi buah mangga.
Dwi Putri Febrianti
5 bulan yang lalu
Mengenal Keunikan Hewan
Keajaiban Lumba - lumba
Tidak ada hewan yang begitu ramah dan bersahabat seperti lumba-lumba. Sikap mereka yang jinak dan bersahabat tampak jelas dari mukanya. Saat kelahiran, pertama kali yang keluar ekornya, induk lumba-lumba menggerakan otot di kelenjar susu nya untuk untuk menyemprotkan air susu kedalam mulut anaknya. Kalian dapat membandingkannya dengan menekan botol susu dengan tanganmu untuk menyemprotkan isinya keluar.
Mamalia sebenarnya tidak butuh cara penyemprotan seperti ini untuk menyusui anaknya. Namun, cara seperti itu sangat penting saat di dalam air.
Sahhil kinandari zaini
5 bulan yang lalu
Buku yang saat ini sedang saya membaca adalah dongeng yang berjudul Pelajaran Bagi Si Serakah. Dongeng ini bercerita tentang Dokoh, seekor kera berteman dengan seekor kura-kura, Penyun namanya. Diseberang sungai, Dokoh melihat buah mangga, dia mengajak Penyun menyeberangi sungai untuk mendapatkan buah mangga. Dokoh naik ke punggung penyun, dan merekapun sampai di tujuan, di pohon mangga seberang sungai. Dokoh lantas naik ke pohon mangga untuk menyantap sendiri buah mangga, sedangkan Penyun dibiarkan menunggu di bawah pohon. Penyun merasa dibodohi, karena dia tidak mendapatkan bagian sedikitpun, saat meminta bagiannya, Dokoh pura-pura tidak mendengar dan naik ke dahan pohon lebih tinggi lagi. Penyun punya cara jitu untuk membalas keserakahan Dokoh, dia berteriak dan lari ke sungai, “Pemilik kebun datang, lari..!!”, Penyun berenang di tengah sungai, dan Dokoh pun berlari mengejar. Ditengah sungai, Penyun membalikkan badan, dan hampir tenggelam, pura-pura kehabisan tenaga, dan Dokohpun tenggelam karena Penyun sudah tidak kuat lagi menahan beban. Dengan susah payah Dokoh berenang ke pinggir sungai, dia pun muntah, mengeluarkan semua buah mangga yang mengisi perutnya.
Penyun pun menyindir, isi perutnya keluar semua, karena perut Dokoh terlalu penuh, dan tidak mau berbagi buah mangga.
Pahri achmad
5 bulan yang lalu
Buku yang saat ini sedang saya membaca adalah dongeng yang berjudul Pelajaran Bagi Si Serakah. Dongeng ini bercerita tentang Dokoh, seekor kera berteman dengan seekor kura-kura, Penyun namanya. Diseberang sungai, Dokoh melihat buah mangga, dia mengajak Penyun menyeberangi sungai untuk mendapatkan buah mangga. Dokoh naik ke punggung penyun, dan merekapun sampai di tujuan, di pohon mangga seberang sungai. Dokoh lantas naik ke pohon mangga untuk menyantap sendiri buah mangga, sedangkan Penyun dibiarkan menunggu di bawah pohon. Penyun merasa dibodohi, karena dia tidak mendapatkan bagian sedikitpun, saat meminta bagiannya, Dokoh pura-pura tidak mendengar dan naik ke dahan pohon lebih tinggi lagi. Penyun punya cara jitu untuk membalas keserakahan Dokoh, dia berteriak dan lari ke sungai, “Pemilik kebun datang, lari..!!”, Penyun berenang di tengah sungai, dan Dokoh pun berlari mengejar. Ditengah sungai, Penyun membalikkan badan, dan hampir tenggelam, pura-pura kehabisan tenaga, dan Dokohpun tenggelam karena Penyun sudah tidak kuat lagi menahan beban. Dengan susah payah Dokoh berenang ke pinggir sungai, dia pun muntah, mengeluarkan semua buah mangga yang mengisi perutnya.
Penyun pun menyindir, isi perutnya keluar semua, karena perut Dokoh terlalu penuh, dan tidak mau berbagi buah mangga.